Selasa, 30 September 2014

Sarekat Islam

Syarikat Islam (disingkat SI) dahulu bernama Sarekat Dagang Islam (disingkat SDI) didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi SDI merupakan organisasi yang pertama kali lahir di Indonesia, pada awalnya Organisasi yang dibentuk oleh Haji Samanhudi ini adalah perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang menentang masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar ekonomi rakyat pada masa itu. Selanjutnya pada tahun 1912 berkat keadaan politik dan sosial pada masa tersebut HOS Tjokroaminoto menggagas SDI untuk mengubah nama dan bermetamorfosis menjadi organisasi pergerakan yang hingga sekarang disebut SYARIKAT ISLAM, Hos Tjokroaminoto mengubah yuridiksi SDI lebih luas yang dulunya hanya mencakupi permasalahan ekonomi dan sosial. kearah politik dan Agama untuk menyumbangkan semangat perjuangan islam dalam semangat juang rakyat terhadap kolonialisme dan imperialisme pada masa tersebut.

Logo Resmi SI.jpg
Logo Syarikat Islam

Gerakan 30 September (Gestapu), Gerakan 1 Oktober (Gestok)

Gerakan 30 September (dahulu juga disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI), Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di saat tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.


Selasa, 23 September 2014

Indische Partij

Indische Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes DekkerTjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Maksudnya adalah untuk mengganti Indische Bond yang merupakan organisasi orang-orang Indonesia dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi (diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda totok dengan orang Belanda campuran (Indonesia). IP sebagai organisasi campuran menginginkan adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang bumi putera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.

Sabtu, 20 September 2014

Salahuddin Al-Ayyubi (The Wise and The Lion of the Desert)

Salahuddin Al-Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, Kurdi: صلاح الدین ایوبی) (Sho-lah-huud-din al-ay-yu-bi) (c. 1138-4 Maret1193) adalah seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak saat ini). Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di MesirSuriah, sebagian YamanIrakMekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud
Salahudin Al Ayubi atau sering juga di sebut sebagai “Saladin” di dunia barat, merupakan panglima perang Muslim yang dikagumi kepiawaian berperang serta keshalihannya baik kepada kawan dan lawan-lawannya. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib.

Lukisan Artistik Salahudin Al-Ayyubi

Jumat, 19 September 2014

Galileo Galilei (Bapak Astronomi Modern, Bapak Fisika Modern, dan Bapak Sains)

Galileo Galilei (lahir di PisaToscana15 Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronomfilsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.
Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari.

Johannes Kepler (Astrofisikawan Teoretikal Pertama)

Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630), seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai "astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir.
Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam, sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe terlihat di langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes, yang berusia enam tahun untuk menyaksikan komet itu. Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan kekaisaran untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas Graz. Karir Kepler juga bersamaan dengan karir Galileo Galilei. Pada awal kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.

Tycho Brahe (Astronom atau Astrolog, dan Alkimiawan)

Tycho Brahe (lahir di KnudstrupDenmark14 Desember 1546, meninggal di PrahaBohemia (sekarang Ceko), 24 Oktober 1601 pada umur 54 tahun). Ayah Brahe bangsawan tinggi, penasehat raja, gubernur kaya raya yang mendiami Puri Halsingborg dan menguasai  jalan laut ke Laut Baltik. Terkenal sebagai astronom atau astrolog (kedua bidang ini belum dibedakan waktu itu) dan alkimiawan. Ia memiliki sebuah observatorium yang dinamai Uraniborg, di Pulau Hven, di Selat Øresund yang menjadi "lembaga penelitian" awalnya.

Kamis, 18 September 2014

Asal-usul Nama Lumajang

Nama Lamajang atau sebutan kuno untuk Lumajang pertama kali dipakai dalam Prasasti Mula Malurung yang betahun 1177 saka atau 1255 masehi. Dalam prasati ini disebutkan bahwa Nararya Sminingrat telah memerintahkan 6 orang putranya menjadi juru atau raja-raja bawahan, seperti Nararya Murdhaya atau Sri Kertanegara di Daha (Kediri), Nararya Turuk Bali yang memerintah bersama suaminya Jayakatwang di Glang-glang, Nararya Ratnaraja di Morono, Nararya Ranajaya di Hring, Nararya Shabajaya di Lwa, Nararya Kirana di Lamajang, dan Nararya Kulup Kuda di Madura. Prasasti Mula Malurung ini adalah prasasti paling awal dimana nama Lamajang (nama kuno untuk Lumajang) pertama kali dikenal secara resmi. Namun kita tidak mengetahui banyak apa yang terjadi pada masa Nararya Kirana memerintah, karena tidak ada sumber-sumber lain yang mendukungnya. Di samping prasasti ini nama Lamajang disebut juga dalam Babad Pararaton maupun Babad Negarakertagama dimana Lamajang Tigang Juru merupakan wilayah kekuasaan Arya Wiraraja sebagai penasihat utama wangsa rajasa dan pendiri Majapahit.

Peta Lumajang

Rabu, 17 September 2014

Kesenian Khas Lumajang (Jaran Kencak, Tari Topeng Kaliwungu, dan Tari Glipang Lumajang)

      Lumajang sebagai daerah yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah dari Kerajaan Lamajang tentunya menyimpan sebuah kesenian yang menjadi khas dari Lumajang. Ada beberapa kesenian yang dimiliki oleh Lumajang. Kesenian ini pula yang menemani peristiwa dan cerita sejarah di Lumajang. Pada postingan kali ini saya akan menampilkan 3 kesenian yang dimiliki oleh Lumajang, yaitu ada Jaran Kencak, Tari Topeng Kaliwungu, dan Tari Glipang Lumajang.
             Dibawah ini akan saya jabarkan mengenai kesenian yang sudah disebutkan di atas.

Foto-foto Reruntuhan Candi Agung di Randuagung, Lumajang

Kabupaten Lumajang dikenal mempunyai banyak peninggalan bersejarah yang luar biasa banyak, dimana hampir semua wilayah Kecamatan mempunyai situs-situs yang bersejarah misalnya di Situs Biting, Situs Pra Sejarah di Kandangan (Kecamatan Senduro), Situs Watu Lumpang di Dusun Watu Lumpang, Kecamatan Gucialit, Candi Agung di Kecamatan Randu Agung, Situs Tegal Randu di Kecamatan Klakah, Situs Candi Gedong Putri di desa Klopo Sawit Kecamatan Candi Puro. Situs-situs ini sampai sekarang masih berserakan dan meminta perhartian lebih intens karena ancaman alaman dan ulah tangan manusia.

Gambar 1
Reruntuhan Candi Agung di Randuagung, Lumajang

Penyerbuan Jawa 1811

Penyerbuan Jawa 1811 pada 1810-1811 adalah sebuah perang antara Britania Raya dan Belanda yang terjadi seluruhnya di pulau Jawa di Indonesia. Gubernur-Jendral Hindia-Belanda, Herman Willem Daendels (1762-1818), memperkuat pulau Jawa terhadap kemungkinan adanya serangan Inggris.
Pada 1810 sebuah ekspedisi Perusahaan Hindia Timur Britania yang kuat di bawah Gilbert Elliot, gubernur-jendral India, merebut pulau Bourbon (Réunion) dan Mauritius milik Perancis di Samudra Hindia dan pulau Ambon dan Maluku milik Hindia-Belanda. Setelah itu rombongannya menuju Jawa dan kemudian merebut kota pelabuhan Batavia (Jakarta) pada Agustus 1811, dan memaksa pihak Belanda menyerah di Semarang pada 17 September 1811. Jawa, Palembang, Makassar dan Timor diserahkan kepada pihak Britania.

JavaLocatie-1-.png
Jawa (kala itu bagian dari Hindia-Belanda)

Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh indonesia
Palang Merah Indonesia tidak memihak golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

Logo PMI

Minggu, 14 September 2014

OPEC (Organization of the Petroleum Exporting)

OPEC (singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries;bahasa Indonesia: Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Saat itu anggotanya hanya lima negara. Sejak tahun 1965 markasnya bertempat di Wina, Austria.

Bendera OPEC

Sabtu, 13 September 2014

Kehidupan Antar Umat Beragama “Islam dan Hindu”

Indonesia memang negara yang kaya akan budaya, mulai Sabang sampai Merauke. Mulai dari pelosok desa sampai kota, semua ada kebudayaan. Ras, bahasa, agama, warna kulit, keturunan, budaya, dan perilaku adalah ciri khusus dari etnisitas.
Secara historis, kondisi kehidupan pada masa lampau telah terbina kearah terwujudnya kehidupan yang penuh toleransi, rukun dan damai antar penganut agama yang satu dengan yang lainnya. Sampai pada puncaknya pada jaman Empu Tantular, dimana peleburan diantara kedua konsep itu tertuang dalam Lontar Sutasoma dengan petikan kalimat: Riweneka datu winuwus, siwa kelawan Budha. Bhineka tunggal ika tan hana Dharma mangrua. Yang artinya: konon ceritanya dikatakan antara Hindu dan Budha berbeda, namun sesungguhnya satu. Tidak ada kebenaran yang mendua.

Jumat, 12 September 2014

Video Dokumenter Upacara Adat Melasti, Mecaru, dan Ogoh-Ogoh dalam Menyambut Nyepi di Senduro, Lumajang, Jawa Timur

            Jika pada postingan sebelumnya saya sudah memberikan artikel tentang upacara melasti dan Pura Mandara Giri Semeru Agung yang ada di Senduro, Lumajang, Jawa Timur. Kali ini saya akan memberikan video dokumenter tentang tradisi melasti tersebut. Namun dalam video ini tidak hanya melasti, tapi juga ada upacara mecaru, dan ogoh-ogoh.

Pura Mandara Giri Semeru Agung, Senduro, Lumajang

Pura Mandara Giri Semeru Agung (PMGSA) adalah pura yang terdapat di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Konon, Pura Mandiri Giri Semeru Agung dikenal sebagai tempat sakral dan dituakan kerajaan-kerajaan Hindu Bali. Meskipun baru dibangun tahun 1986, keberadaanya menjadi perhatian umat Hindu dari berbagai tempat, khususnya penganut Hindu Bali. Makanya, tidak heran kalau tempat ini setiap tahunnya menyedot perhatian puluhan ribu orang yang datang untuk melakukan upacara – upacara keagamaan dan sekaligus melakukan kunjungan wisata ritual. 


Tradisi Melasti di Pura Mandara Giri Semeru Agung Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang

Tradisi Melasti
     Tradisi Melasti adalah upacara yang dilakukan oleh umat beragama Hindu sebelum melakukan Nyepi. Upacara melasti merupakan upacara untuk menyucikan buwana agung[1] dan buwana alit[2], serta pratima-pratima Pura yang akan dipakai dalam perayaan hari raya Nyepi. Upacara melasti dilaksanakan di laut, waduk atau sumber mata air. Upacara melasti dilaksanakan pada panglong ke 13, sasih kesanga (candra).[3]


Sejarah Lingkungan Indonesia

          Kajian sejarah lingkungan belum banyak dikenal di Indonesia. Memang pembahasan mengenai aspek-aspek lingkungan dalam analisis sejarah sudah dijumpai dalam beberapa karya. Satu kajian yang paling berpengaruh adalah Clifford Geertz (1963). Geertz beragumentasi bahwa permintaan tanah dan tenaga kerja perkebunan yang meningkat menyebabkan petani Jawa menjadi statis. Alih-alih bergerak maju, mereka mengalami pertumbuhan tanpa perkembangan akibat kemampuan pertanian padi untuk menyerap angkatan kerja yang tumbuh seolah tanpa batas. Dengan penduduk yang terus meningkat dan peluang yang terbatas untuk perluasan tanah pertanian, proses pembagian kemiskinan (shared poverty) diantara kaum petani mengahmbat perkembangan pertanian di Jawa.

Selasa, 09 September 2014

Budi Utomo

Situasi sosial ekonomi di Jawa pada abad XIX semakin buruk setelah berganti-ganti dilaksanakan eksploitasi kolonial tradisional, liberal, dan etis. Semakin derasnya westernisasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial maka perubahan sosial masyarakat tidak dapat dibendung lagi. Di satu pihak batig saldo yang diperoleh pemerintah dialirkan ke Belanda dan di pihak lain kemelaratan dan kesengsaraan makin dalam melekat di hati msayarakat Indonesia.


dr. Wahidin Sudirohusodo