Senin, 09 Maret 2015

Wage Rudolf Supratman

JAS MERAH!. Dan Selamat Hari Musik Nasional.
Berhubung tanggal 9 Maret diperingati sebagai Hari Musik Nasional dan tahukah kalian kenapa tanggal 9 Maret diperingati sebagai Hari Musik Nasional?
Kali ini Artikel Bandem akan memposting tentang pencipta lagu kebangsaan Republik Indonesia dimana tanggal lahir beliaulah yang diperingati sebagai Hari Musik Nasional yang tidak lain dan tidak bukan adalah Wage Rudolf Supratman atau yang lebih dikenal dengan W.R. Supratman.
Wage Rudolf Supratman (lahir di SomongariPurworejo9 Maret 1903 – meninggal di SurabayaJawa Timur17 Agustus 1938 pada umur 35 tahun) adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia, "Indonesia Raya", dan “Ibu Kita Kartini” serta pahlawan nasional Indonesia.

Kehidupan Pribadi
Ayahnya bernama Joemeno Kartodikromo, seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen. Wage Rudolf Soepratman adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Roekijem adalah kakak sulung Soepratman. Pada tahun 1914, Soepratman ikut Roekijem ke Makassar. Di sana ia disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.
Soepratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun, kemudian melanjutkannya ke Normaalschool di Makassar sampai selesai. Ketika berumur 20 tahun, lalu dijadikan guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.
Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita. Pekerjaan itu tetap dilakukannya sewaktu sudah tinggal di Jakarta. Dalam pada itu ia mulai tertarik kepada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan. Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa. Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda.
Soepratman dipindahkan ke kota Sengkang. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer. Selain itu Roekijem juga senang bermain biola, kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca buku musik.
W.R. Soepratman tidak beristri, serta tidak pernah mengangkat anak.

Indonesia Raya
Sewaktu tinggal di Makassar, Soepratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul. Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.
Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya, pada waktu itu ia berada di Bandung dan pada usia 21 tahun.
Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum (secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat Sugondo Djojopuspito). Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.
Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.
Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, ia selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, sampai jatuh sakit di Surabaya. Karena lagu ciptaannya yang terakhir "Matahari Terbit" pada awal Agustus 1938, ia ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong MalangSurabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya. Ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.

Kontroversi Tempat dan Tanggal Lahir
Hari kelahiran Soepratman, 9 Maret, oleh Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden RI, diresmikan sebagai Hari Musik Nasional. Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Dukuh Trembelang, Desa SomongariKecamatan Kaligesing, Kabupaten PurworejoJawa Tengah. Pendapat ini – selain didukung keluarga Soepratman – dikuatkan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007.

Karya
Indonesia Raya
Indonesia Raya

\new Staff 
<<
 \new Voice = "1" { \voiceOne 
  \time 6/8
  \relative c'  { 
  r4 r8 e4 f8 \mark \markup { \musicglyph #"scripts.segno" } \bar "||"  g4 c8 e4.~  |  e4 e8 d4 d8  |  c4. g4.~ | g4.  g4 g8 |  a4. g4. |  f4. e4. |  d2.~
  d4 r8 d4 e8 | f4. d'4.~ | d4 d8 c4 c8 | b4. a4.~ | a4 g8 g4 g8 | b4. a4. | g4. f4. | e2.~
  e4 r8 e4 f8 | g4 c8 e4.~ | e4 e8 d4 d8 | c4. g4.~ | g4 g8 g4 g8 | a4. g4. | c4. d4. | b2.
  a4 
  }
 }
 
 \new Lyrics \lyricsto "1" {
  In -- do -- ne -- si -- a, ta -- nah a -- ir -- koe,
 Ta -- nah toem -- pah da -- rah -- koe,
 Di sa -- na -- lah a -- koe ber -- di -- ri,
 Men -- dja -- ga Pan -- doe I -- boe -- koe

 In -- do -- ne -- si -- a ke -- bang -- sa -- an -- koe,
 Ke -- bang -- sa -- an ta -- nah a -- ir -- koe,
 }
>>

\new Staff 
<<
 \new Voice = "1" { \voiceOne 
  \time 6/8
  \relative c'  { 
  r4 r8 a4 a8 | f'4. f4. | e4. d4. | g2. |  c,4 r8 b4 a8 | g4. f'4. | e4. d4. | c2.~
  r4 r8 g'4 g8 | a4. f'4 f8 | f4. f4 f8 | e4. c4 c8 | c4. c4 c8 | d4. g4 g8 | g4. f4 f8 | e2.~
  e8 r4 g,4 g8 | a4. f'4 f8 | f4. f4 f8 | e4. c4 c8 | c4. c4 c8 | d4. g4 g8 | g4. e4 d8 | c2.~
  }
 }
 
 \new Lyrics \lyricsto "1" {
 Ma -- ri -- lah ki -- ta ber -- se -- roe:
 In -- do -- ne -- sia ber -- sa -- toe

 Hi -- doep -- lah ta -- nah -- koe,
 Hi -- doep -- lah ne -- g'ri -- koe,
 Bang -- sa -- koe, dji -- wa -- koe, se -- moe -- a,
 Ba -- ngoen -- lah ra -- jat -- nja,
 Ba -- ngoen -- lah ba -- dan -- nja,
 Oen -- toek In -- do -- ne -- si -- a Ra -- ja
 }
>>

\new Staff 
<<
 \new Voice = "1" { \voiceOne 
  \time 6/8
  \relative c'  { 
  r4 r4 c4 c8 | f4. a4 a8 | a4. a4 a8 | g4. e4 e8 | e4. g4 g8 | f4. d4 d8 | d4. f4 f8 | e2.
  c4 r8 c4 c8 | f4. a4 a8 | a4. a4 a8 | g4. e4 e8 | e4. g4 g8 | g4 g8 f4 e8 | d4. e4 d8 | c2.~
  c4 r8 c4 c8 | f4. a4 a8 | a4. a4 a8 | g4. e4 e8 | e4. g4 g8 | f4. d4 d8 | d4. f4 f8 | e2.
  c4 r8 c4 c8 | f4. a4 a8 | a4. a4 a8 | g4. e4 e8 | e4. g4 g8 | g4 g8 f4 e8 | d4. e4 d8 | c2.~
  c4. r8 r4
  } 
}

 \new Lyrics \lyricsto "1" {

 In -- do -- nes' In -- do -- nes'
 Moe -- li -- a, Moe -- li -- a
 ta -- nah -- koe, ne -- g'ri -- koe jang koe -- tjin -- ta;
 In -- do -- nes' In -- do -- nes'
 Moe -- li -- a, Moe -- li -- a,
 Hi -- doep -- lah In -- do -- ne -- si -- a Ra -- ja

 In -- do -- nes' In -- do -- nes'
 Moe -- li -- a, Moe -- li -- a
 ta -- nah -- koe, ne -- g'ri -- koe jang koe -- tjin -- ta;
 In -- do -- nes' In -- do -- nes'
 Moe -- li -- a, Moe -- li -- a,
 Hi -- doep -- lah In -- do -- ne -- si -- a Ra -- ja
}
>>


Ibu Kita Kartini


X:173
T:Ibu Kita Kartini
C:W.R.Supratman
L:1/4
M:4/4
K:C
Q:1/4=85
|:C3/2D/2EF|G3/2E/2C2|A3/2c/2BA|G4|\
F3/2A/2GF|E2C2|D3/2F/2ED|C4:|\
F3/2E/2FA|G/2A/2G/2E/2CE|DEFG|E4|\
F3/2E/2FA|G/2A/2G/2E/2CE|DFB,D|C4|]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar