Jumat, 03 Januari 2014

Turkmenistan

Pengantar
Republik Turkmenistan (bahasa Turkmenistan: Türkmenistan Respublikasy), juga dikenal sebagai Turkmenia (bahasa Rusia: Туркмения). Sampai tahun 1990, Turkmenistan masih tergabung dalam konstitusi Uni Soviet, yang bernama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
Setelah Uni Soviet bubar, dan berganti menjadi Rusia, perlahan-lahan negara-negara di Asia Tengah tersebut melepaskan diri dari negara induknya dan memerdekakan diri menjadi negara-negara Republik, seperti Kazakhstan, Turkmenistan, Kyrgystan, Uzbekistan dan Tajikistan. Negara-negara tersebut dikenal sebagai Central Asian States (CAS). Asia Tengah kira-kira luas wilayahnya seperempat luas wilayah Rusia. Negara terluas adalah Kazakhstan (2.669.800 km2), Turkmenistan (488.100 km2), Uzbekistan (425.400 km2), Kyrgystan (101.300 km2) dan terkecil adalah Tajikistan (142.000 km2).


Sebagian besar penduduk Turkmenistan merupakan etnis Turkmen dan diikuti oleh etnis-etnis minoritas lainnya seperti etnis Uzbek dan Rusia. Yang lainnya dari etnis Kazakh, Tatar, Ukraina, Azerbaijan, Armenia, dan Balokh. Persentasi etnis Rusia menurun dari 18.6% pada tahun 1939 menjadi 9.5% pada tahun 1989.
Di Turkmenistan terdapat warisan sejarah yang turut andil dalam sejarah Turkmenistan. Di daerah Mary terdapat peninggalan pada zaman jalur sutra yaitu Ancient Merv yang dulunya merupakan Kota-Oase utama di Asia Tengah. Köneürgenç merupakan reruntuhan Ibukota Khwarezmia pada abad ke-XII Köneürgenç. Dan yang terakhir terdapat Benteng Parthia Nisa yang terletak di daerah Bagyr, Propinsi Ahal, benteng ini merupakan peninggalan dari kekaisaran Parthia.
Selain itu, Turkmenistan dikenal sebagai Negara yang memiliki Lubang Neraka. Sebab, di wilayah di jantung Gurun Karakum, Darvasa, Turkmenistan terdapat sebuah lubang berukuran 2 kali lapangan sepakbola yang terlihat menganga dengan jilatan api menjulur di sekitarnya. Penduduk setempat kemudian menjulukinya “Pintu Neraka” karena gambarannya yang mengerikan. Lokasi sekitar 260 km dari ibukota Ashgabat, Turkmenistan.
Letak Geografis
Terletak di Asia Tengah yang sebagian besar merupakan wilayah gurun pasir yang dibatasi oleh barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya diselimuti oleh gurun Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah Dataran rendah Turpan. Di bagian barat daya wilayah ini terdapat pegunungan Kopet Dag yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) sekitar 2,912 meter (9,553 kaki).
Di bagian barat negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Besar (sebagian besar terletak di Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan Uzbekistan, yakni di Provinsi Lebap. Barisan Pegunungan Balkan Besar menjulang tinggi dengan puncak tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) sekitar 1,880 meter (6,710 kaki) dan puncak tertingginya, Ayrybaba yang terletak di Barisan Pegunungan Kugitangtau sekitar 3,137 meter (10,292 kaki). Terbentang pula sungai-sungai besar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.
Luas wilayah negara Turkmenistan adalah 488.100 km2, berbatasan dengan Afghanistan dan Uzbekistan di bagian timur, dengan Ka­zakhstan dan Uzbekistan di utara, de­ngan Afghanistan dan Iran di selatan, dan pada sisi barat Turkmenistan memiliki ga­ris pantai Laut Kaspia sepanjang 1.768 km yang sekaligus menjadi batas negara ini.
Wilayah Turkmenistan terbagi men­jadi lima provinsi: Balkan di bagian barat, Ahal di selatan, Dashhowuz di utara, Le­bap di timur, dan di tenggara adalah Pro­vinsi Mary. Sementara itu, Ashgabat, yang merupakan ibu kota negara, berada di Provinsi Ahal.
Keadaan Alam
Sebagian besar wilayah Turkmenis­tan merupakan dataran gurun pasir yang beriklim gurun subtropics. Bagian tengah didominasi oleh Gurun Kara Kum (Gara­gum), mulai dari titik perbatasan utara sam­pai ke perbatasan selatan. Di bagian timur, Pegunungan Pamis Alay men­do­minasi, dan di sinilah terdapat Gunung Ayrybaba, yang merupakan puncak ter­tinggi di Turkmenistan. Sementara itu di bagian barat daya terdapat kawasan plato Krasnovodsk dan Ustirt.
Dalam sejarah dunia, wilayah Turk­menistan telah lama dikenal, terutama oleh berbagai kekaisaran Persia. Pa­sukan dari berbagai kerajaan dikirim ke wilayah ini demi mendapat wilayah yang lebih makmur, sebab secara geografis wilayah ini dilewati beberapa sungai penting. Di antaranya Sungai Amu Darya, Sungai Tejen, Sungai Murgap, dan Atrek.
Sejarah Turkmenistan
Awal Sejarah
Wilayah Turkmenistan telah lama dikenal banyak orang dalam sejarah. Banyak pasukan dari berbagai kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi mendapatkan wilayah yang lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal terutama oleh berbagai kekaisaran Persia. Sejarah wilayah ini dimulai saat Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran kuno pertama Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana, KhwarezmiaParthia.
Aleksander Agung menaklukan wilayah ini pada abad ke-IV SM pada perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada saat itu pula Jalur Sutra di bangun sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia dan Cekungan Mediterania. Beberapa abad kemudian, berdiri Kekaisaran Parthia Persia dan membangun ibukotanya di Nisa (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan), yang saat ini berada sekitar 18 km ke arah barat daya Ashgabat. Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini kerap kali diduduki oleh berbagai kekaisaran Iran untuk beberapa abad.
Masuknya Islam
Pada abad ke-VII Mbangsa Arab menaklukan wilayah ini dan sekaligus memperkenalkan Islam dan juga budaya Timur Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah Ma'mun Ar-Rasyid dari dinasti Bani Abbasiyah memindahkan ibukota kerajaan Khorasan Raya ke Merw (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan).
Pada pertengahan abad ke-XI Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk meluaskan wilayah kekaisarannya hingga Khorasan. Pada pertengahan abad ke-XII, kekuasaan Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh Genghis Khan yang pada saat itu berhasil merebut kekuasaan di wilayah timur Laut Kaspia dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Masa Kolonial (Masa Uni Soviet)
Tujuh abad kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan berbagai kekaisaran dan perang antarsuku. Sekitar abad ke-XVII dan ke-XIX Masehi, kekuasaan di Turkmenistan diperebutkan oleh Kekaisaran Persia, Kekahanan Khiva, para Emir dari Bukhara, dan penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen, Magtymguly Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kebebasan dan otonomi bagi rakyatnya.
Pada saat itu, wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan belum dipetakan dan hampir tidak dikenal secara luas oleh bangsa Eropa dan Dunia Barat. Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut antara Kekaisaran Inggris dan Kekaisaran Tsar Rusia ditandai dengan Permainan Besar. Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia disambut dengan perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada tahun 1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan memasukkan wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.
Berdasarkan Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang antara Kekaisaran Rusia dengan Kekaisaran Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak saat itu, Turkmenistan berada penuh dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Berbagai pengaruh dari budaya Rusia, termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan kepada bangsa Turkmen. Revolusi Oktober 1917 yang terjadi di Rusia dan ketidakseimbangan politik menyebabkan keinginan bangsa Turkmen mendeklarasikan Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet.
Perubahan besar terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa Turkmen pun didorong untuk sekular dan mengadaptasi cara berpakain bangsa Eropa. Aksara yang digunakan dalam bahasa Turkmen pun diganti dari aksara Arab kuno ke Latin dan pada akhirnya menggunakan Aksara Sirilik.
Namun, membawa bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk mendukung komunisme tidak sepenuhnya berhasil hingga akhir tahun 1948. Kebijakan nasional Uni Soviet, antara tahun 1920 hingga 1930, sebenarnya mempromosikan "Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen". Bangsa Turkmen mendapat perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama tahun Stalin memerintah, beliau mengizinkan bahasa Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
Masa Kemerdekaan      
Ketika Uni Soviet mulai runtuh, Turkmenistan dan republik Asia Tengah lainnya cemas akan keadaan negara, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi dan pasar umum dari Uni Soviet untuk bisa mencapai kemakmuran. Namun demikian, Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri.
Pada tahun 1991, Turkmenistan bergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mngurangi status keanggotaannya dalam organisasi tersebut menjadi "anggota asosiasi" pada Agusus 2004. Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Turkmenistan bahwa kebijakan negara tersebut akan netral selamanya.
Pemimpin lama Republik Sosialis Soviet Turkmenistan, Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama Turkmenistan setelah keruntuhan Uni Soviet. Di bawah kepemimpinan beliau, hubungan antara bangsa Rusia dan Turkmen sangat dingin. Beliau menyebut dirinya sebagai seorang promotor Muslim tradisional dan budaya bangsa Turkmen, bahkan beliau menyebut dirinya sebagai Türkmenbaşy, yang berarti Pemimpin semua bangsa Turkmen. Perpanjangan kekuasaan beliau bertambah besar pada awal 1990an, dan pada tahun 1999, beliau menjadi Presiden seumur hidup.
Beliau meninggal dunia pada 21 Desember 2005 tanpa meninggalkan pewaris. Seorang mantan wakil perdana menteri dikabarkan adalah anak tidak sahnya beliau. Gurbanguly Berdymukhamedov dipilih untuk menggantikan beliau pada 11 Februari 2007 melalui pemilihan umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar