Jumat, 14 Agustus 2020

Bumi dan Nenek Moyang Bangsa Indonesia

 Selamat datang di blog Artikel Bandem

Blog yang sudah lama vakum ini kembali akan membahas mengenai Sejarah dan akan dimulai dari sejarah Indonesia yaitu tentang Sejarah Pembentukan Bumi dan Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan akan saya bagi menjadi Insya Allah beberapa part,

Jadi silahkan membaca dan menikmati ulasan yang saya berikan sebaik-baiknya dan jika ada kesalahan tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar. Terimakasih

Di Masa Mendatang, Kepulauan Indonesia Bakal Sirna dari Muka Bumi ...

Sejarah Pembentukan Bumi Berdasarkan Zaman

Gambar Peta Zoogeografi Kepulauan Indonesia | via Blogger bi… | Flickr

Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah. jilid I. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.

Gambar Peta Zoogeografi Kepulauan Indonesia

1.      Zaman Prakambrium (4,5 Milyar – 290 Tahun yang lalu)

Ciri-ciri Zaman Prakambrium (Geografi) - ilmusosial.net

a.       Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 milyar tahun lalu)

Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.

Coba perhatikan, masa ini adalah masa pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.

Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.

 

b.      Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)

Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).  Enkaryotes ini akan menjadi tumbuhan dan prokaryotes nantinya akan menjadi binatang.

Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama.

Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

 

2.      Zaman Paleozoikum

Sejarah Zaman Paleozoikum - GuruAkuntansi.co.id

a.       Masa Kambrium (590-500 juta tahun lalu)

Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.

Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit).

Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.

 

b.      Masa Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)

Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.

Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.

 

c.       Masa Silur (440 – 410 juta tahun lalu)

Masa silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara

 

d.      Masa Devon (410-360 juta tahun lalu)

Masa Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).

 

e.       Masa Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)

Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.

 

f.       Masa Perm (290 -250 juta tahun lalu)

“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah. Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.

 

3.      Zaman Mezosoikum

√ Zaman Mesozoikum: Ciri, Pembagian, Kepunahan & Peninggalan

a.       Masa Trias (250-210 juta tahun lalu)

Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.

 

b.      Masa Jura (210-140 juta tahun lalu)

Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.

Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. zaman ini merupakan zaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.

 

c.       Masa Kapur (140-65 juta tahun lalu)

Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. zaman ini adalah zaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.

 

4.      Zaman Kenozoikum atau Neozoikum

Kondisi Bumi pada Masa Kenozoikum – MuhammadArba_A Kondisi Bumi pada Masa Kenozoikum – MuhammadArba_A

a.       Masa Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)

Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global

 

b.      Masa Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)

Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.

Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.

Ciri – Ciri Zaman Neozoikum Berdasarkan Pembagian Waktu - Going To ...
Sumber Website Going To Tehran

 

Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

1.      Teori

Beberapa teori yang akan dibahas di antaranya teori Yunnan, teori Nusantara, teori Out of Africa, dan teori Out of Taiwan

a.       Teori Yunnan

Teori Yunan menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Tiongkok. Ada sejumlah ahli yang mendukung teori ini. Para ahli tersebut ialah R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, dan J.R. Logon.

Secara garis besar, teori ini memiliki beberapa dasar utama. Pertama, teori tersebut didukung oleh penemuan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kesamaan dengan kapak tua yang terdapat di wilayah Asia Tengah. Hal tersebut menunjukkan ada proses migrasi manusia dari wilayah Asia Tengah menuju ke Kepulauan Nusantara.

Selain itu, dasar kedua yang mendasari pendapat bahwa manusia Indonesia berasal dari Yunan ialah ditemukan adanya kesamaan bahasa yang berkembang di Kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di Kamboja, yaitu bahasa Melayu Polinesia.

Hal tersebut menandakan bahwa penduduk yang berada di Kamboja berasal dari Yunan dengan cara menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara. Adanya kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Cham di Kamboja menunjukan adanya hubungan dengan dataran Yunan.Teori Yunan tak hanya didukung oleh para ahli dari luar negeri, termasuk juga ahli dalam negeri, yakni Moh. Ali. Ia menyatakan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia merupakan manusia yang berasal dari Yunan yang didasari oleh ada dugaan migrasi atau perpindahan dari daerah Mongol keke selatan lantaran terdesak dengan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa yang lebih kuat.

Berdasarkan teori Yunan, proses migrasi tersebut melalui tiga gelombang. Ketiga gelombang tersebut terdiri dari orang Negrito, Proto Melayu, dan Deutro Melayu.

Asal Usul Nenek Moyang Indonesia | aink

 

b.      Teori Nusantara

Teori Nusantara ini sangat berbeda dengan teori Yunan. Dalam teori Nusantara disebutkan bahwa manusia Indonesia berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, bukan melalui proses migrasi dari daerah lain. Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Gorys Keraf.

Dasar teori Nusantara ini mencakup beberapa hal. Pertama, teori Nusantara berdasarkan pada bangsa Melayu merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi. Pandangan itu didasari oleh hipotesis bahwa bangsa Melayu sudah melalui proses perkembangan budaya sebelumnya. Kesimpulannya bangsa Melayu berasal dan berkembang di Nusantara, bukan dari luar yang berpindah ke wilayah Nusantara.

Lalu, teori tersebut didukung pula dengan adanya kesamaan antara bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja dinilai merupakan suatu kebetulan. Lalu, penemuan Homo soloensis dan Homo wajakensis di Pulau Jawa memberi tanda bahwa ada peluang bangsa Melayu keturunan manusia kuno berasal dari Jawa. Argumen terakhir dari teori ini didasari adanya perbedaan bahasa. Hal itu tampak dari bahasa Austronesia yang berkembang di daerah Nusantara dengan bahasa yang berkembang di wilayah Asia Tengah, yaitu bahasa Indo-Eropa.

 

c.       Teori Afrika (Out of Africa)

Teori ini lebih berbeda lagi dari dua teori sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa manusia Indonesia berasal dari Afrika.

Pendapat ini berdasarkan kajian ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Mereka bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia. Teori ini juga menyebutkan bahwa manusia Afrika melakukan perpindahan dari Afrika menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu.

Dalam teori ini, disebutkan bahwa sekitar 70.000 tahun yang lalu, bumi memasuki akhir dari zaman glasial ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal disebabkan oleh air yang masih berbentuk gletser. Pada masa itu, memungkinkan manusia menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu yang masih sederhana.

Manusia Afrika yang melakukan perpindahan menuju Asia terpecah menjadi beberapa kelompok. Terdapat kelompok yang tinggal sementara di wilayah Timur Tengah (Asia Barat Daya). Kelompok lainnya melakukan migrasi dengan menyusuri Pantai Semenanjung Arab menuju India, Asia Timur, Indonesia sampai ke Australia.

Hal tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki-laki di wilayah Lake Mungo. Ada dua jalur migrasi yang diperkirakan ditempuh manusia pada masa itu, yakni jalur menuju Lembah Sungai Nil yang melintasi Semenanjung Sinai kemudian ke Utara melewati Arab Levant dan jalur yang melewati Laut Merah.

 

d.      Teori Out of Taiwan

Teori Out of Taiwan ini memiliki pandangan mirip dengan teori Out of Africa. Teori Out of Taiwan menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Kepulauan Famosa atau Taiwan. Teori yang didukung oleh pakar Harry Truman Simanjuntak didasari sejumlah argumentasi.

Pertama, menurut teori ini, tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia Indonesia dengan manusia yang berada di Tiongkok. Lalu, masih menurut teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di wilayah Nusantara adalah bahasa yang merupakan rumpun Austronesia. Rumpun Austronesia ini digunakan oleh leluhur bangsa Indonesia yang menetap di Pulau Formosa.

 

2.      Gelombang Migrasi Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Teori Yunnan)

Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia, pendapat Ahli, Dan ...
Sumber Website Jejak Sejarah

a.       Bangsa Negrito (sekitar 10.000 tahun yang lalu)

Negrito - Wikipedia
Sumber Wikipedia

Sebelum kedatangan Kelompok – kelompok Melayu Tua dan Melayu Muda, Kepulauan Indonesia terlebih dahulu dimasuki oleh bangsa Negrito dan Weddid. Sebutan Negrito diberikan oleh orang Spanyol karena memiliki kulit yang hitam yang mirip dengan jenis – jenis Negro.  Kelompok Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak mata yang dalam sehingga tampak seperti berang, Kulit mereka coklat tua dan memiliki tinggi rata-rata 155 cm. Weddid artinya jenis Wedda yaitu bangsa yang terdapat di pulau Ceylon (Srilanka). Persebaran orang – orang Weddid di Nusantara cukup luas, Misalnya Palembang dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai), Dan di Sulawesi pojok tenggara (Toala,Tokea,Tomuna).

Ciri –ciri bangsa Negrito :

·         Berkulit hitam , Rambut keriting , ukuran badan pendek.

·         Berhidung lebar, berbibir penuh, bermata bundar.

 

b.      Bangsa Proto Melayu (sekitar 1500 sebelum masehi)

Proto Melayu merupakan Nenek moyang Indonesia yang datang pada tahun 1500 SM. Mereka adalah orang-orang Austronesia yang memasuki Wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu Jalur barat melalui Malaysia - Sumatera Dan Jalur Timur melalui Philipina - Sulawesi.

Proto Melayu memiliki Ciri-Ciri sebagai berikut:

·         Memilki Rambut Lurus, Kulit kuning kecoklatan, Dan bermata sipit.

·         Mendiami daerah – daerah Indonesia bagian Timur, seperti Dayak, Toraja, Mentawai, Nias,dan Papua

Proto Melayu membawa peradaban Batu di Indonesia yaitu bercocok tanam dan bangsa ini memiliki peninggalan berupa : Kapak Persegi, Kapak Bahu, Kapak Lonjong, Pemukul Kayu. Penduduk asli dan Ras Proto Melayu pun melebur , Mereka kemudian menjadi suku bangsa Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo. Kehidupan mereka yang melebur menyebabkan ras Proto Melayu sedikit mendapat pengaruh dari kebudayaan Hindu maupun Islam dikemudian hari. Para ras Proto Melayu mendapat pengaruh Kristen sejak mereka mengenal para Penginjil yang masuk ke daerah mereka dan memperkenalkan agama Kristen dan peradaban baru dalam kehidupan mereka. Persebaran suku bangsa Dayak hingga ke Filipina Selatan, Serawak, dan Malaka menunjukkan rute perpindahan mereka dari kepulauan Indonesia, Sementara suku Batak yang mengambil jalur barat menyusuri pantai-pantai Burma dan Malaka Barat.

 

c.       Deuto Melayu (sekitar 300 sebelum masehi)

Deutro melayu merupakan Nenek moyang setelah Proto Melayu. Mereka datang pada 400-300 SM. Bangsa ini telah berhasil melakukan pencampuran budaya dengan para pendahulunya yaitu Proto Melayu. Deutro Melayu masuk ke Indonesia melewati . Mereka menempuh rute dari Yunan – Vietnam , Malaysia – Indonesia. Mereka telah mampu membuat barang dari bahan – bahan Logam seperti Perunggu dan Besi. Diyakini berasal dari Dong Son (Vietnam) dan dikenal sebagai pelaut-pelaut andal serta keahlian membuat barang.

Contoh peninggalan Deutro Melayu yang terbuat dari bahan Logam yaitu : Kapak separtu, Kapak Corong, dan Nekara. Selain dari bahan logam , Deutro Melayu memiliki peninggalan benda yang terbuat dari bahan batu seperti : Menhir, Dolmen, Sarkopagus, Kubur Batu, dan Punden berundak – undak.

Deutro Melayu memiliki Ciri-ciri sebagai berikut :

·         Dapat membuat benda – benda berbahan dasar Logam.

·         Suku Melayu,Makassar,Jawa,Sunda,Bugis,Minang, dll adalah keturunan asli bangsa ini.

Deutro Melayu memiliki kemampuan dalam bidang pengolahan tanah yaitu Mereka dapat membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih dahulu. Kedatangan ras Deutro Melayu di kepulauan Indonesia semakin lama semakin banyak. Mereka pun berpindah mencari tempat baru ke hutan – hutan sebagai tempat hunian baru. Pada akhirnya Proto dan Deutro membaur dan menjadi Penduduk kepulauan Indonesia. Pada masa selanjutnya mereka sulit untuk dibedakan. Proto Melayu hidup di Gayo dan Alas di Sumatra Utara , serta Toraja di Sulawesi. Sementara itu , semua penduduk di kepulauan Indonesia , Kecuali penduduk Papua yang tinggal di sekitar pulau – pulau Papua, Adalah ras Deutro Melayu. Terjadi kawin-mawin (kohabitasi) dengan bangsa Proto Melayu, yang melahirkan nenek moyang bangsa Indonesia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar