Banyak ilmuwan telah menggunakan
banyak waktu untuk mempelajari Letusan Gunung Berapi Terbesar (Terdahsyat) di Dunia,
mencoba memahami karakteristik maupun letusannya, dan sebagian besar gunung
berapi memberikan beberapa tanda-tanda peringatan sebagai status sebelum
meletus. Itu adalah hal yang baik sebagai tanda bagi manusia untuk berjaga-jaga
dan meminimalisir dampaknya.
Sebuah Supervulkanik adalah
setiap gunung berapi yang mampu menghasilkan letusan gunung berapi dengan
volume lontaran lebih dari 1.000.000 m kubik (termasuk skala VEI 8). Ini adalah
ribuan kali lebih besar dari letusan gunung berapi yang normal. Contohnya
adalah yang sekarang membentuk Danau Toba, namun ini diperkirakan terjadi
sekitar 74.000 tahun yang lalu.
Volcanic Explosivity Index (VEI) telah
dibuat untuk memberikan ukuran relatif sebagai Skala dari letusan gunung
berapi. Skala ini terbuka pada letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah
dengan nilai skala terbesar 8 disingkat VEI 8. Nilai VEI 0 sebagai skala untuk
non-letusan, yang didefinisikan kurang dari 10.000 m3 dari tephra dikeluarkan,
dan VEI 8 mewakili letusan mega-kolosal yang dapat mengeluarkan diatas
1.000.000 m kubik tephra dan memiliki ketinggian kolom awan lebih dari 50 km
(31 mil).
Sebenarnya ada puluhan letusan
gunung berapi yang dahsyat, berikut adalah beberapa Letusan Gunung Berapi Yang
Paling Dahsyat di Dunia sepanjang 10.000 tahun terakhir:
- Gunung Toba (Indonesia)
Bayangkan, Toba yang kita kenal
sebagai danau dulunya adalah sebuah gunung. Letusannya dikatakan memiliki level
Supervolcanic pada level 8, tertinggi diantara jenis letusan gunung berapi. National
Geographic Channel (10/11/2011), letusan Toba terjadi sekitar 67.500 sampai
75.500 tahun yang lalu. Letusan ini adalah yang terakhir dari serangkaian tiga
letusan pembentukan kaldera yang terjadi di gunung berapi. Dengan kaldera yang
terbentuk sebelumnya sekitar 700.000 dan 840.000 tahun yang lalu.
Tercatat letusan terakhir ini
memiliki Explosivity Index diperkirakan tertinggi sehingga dijuluki sebagai
letusan “Mega-Kolosal”. Ini adalah letusan gunung berapi terbesar dalam 25 juta
tahun terakhir.
- Gunung Tambora (Indonesia)
- Gunung Krakatau (Indonesia)
Pada tahun 1883 Indonesia terkena
bencana alam yang sangat hebat yaitu meletusnya gunung krakatau. Kekuatan
ledakan gunung ini sangat mengerikan, suara ledakannya bisa didengar dari jarak
ribuan mil. Bahkan material yang dilontarkan sampai di pulau-pulau kecil di Laut
Afrika Timur.
Menurut penelitian letusan
Krakatau sepadan dengan 13.000 kali kekuatan bom atom. Kekuatan letusan yang
dahsyat itu menyebabkan tsunami besar yang menerjang Pulau Sumatra dan
sekitarnya. Setelah meletus gunung Krakatau seperti hilang di dalam laut, tapi
pada tahun 1927 muncul kembali dan sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan
anak Krakatau.
- Gunung Thera (Yunani)
Letusan Thera terjadi 3600 tahun
lalu. Karena dahsyatnya letusannya, gunungnya tak berbekas. Gunung yang teletak
di Yunani dan jadi gunung yang banyak dijadikan tujuan wisata.
Ledakan Thera masuk dalam level 7
yaitu level Ultra-Plinian. Menurut Volcanic Explosivity Index Smithsonian
Institution, dengan Volume Explosive Index (VEI) 6 sampai 7 diklasifikasikan
sebagai Ultra Plinian yang didefinisikan oleh bulu abu lebih dari 25 km tinggi
dan volume bahan meletus 10 km3 2 mil kubik untuk 1.000 km3 dalam ukuran.
Tidak ada catatan pasti mengenai
ledakan Thera. Sejumlah referensi dari Yunani yang dirangkum Wikipedia Letusan
Minoa di Thera, juga disebut letusan Thera atau letusan Santorini, adalah
letusan gunung berapi yang diperkirakan terjadi pada pertengahan milenium kedua
SM.
Letusan ini merupakan salah satu
peristiwa gunung berapi terbesar di Bumi. Letusan ini menghancurkan pulau Thera,
termasuk peradaban Minoa dan Akrotiri dan juga komunitas dan wilayah agrikultur
disekitar pulau dan pantai Kreta. Letusan ini merupakan salah satu penyebab
runtuhnya peradaban Minoa.
- Gunung Mauna Loa (Hawaii)
Adalah salah satu gunung berapi
paling aktif di dunia, terletak di dasar laut di samudra Pasifik dan menjulang
setinggi 17 kilometer dari dasar samudra. Gunung ini telah meletus setidaknya
70.000 tahun lalu, magma yang berasal dari Hawaii hotspot tersebutlah yang
menciptakan pulau Haiwaii. Letusan paling baru terjadi pada 24 Maret 1984
hingga April 1984 dan menyebabkan ketidakstabilan alam. Pada tahun 1926 dan
1950, terjadi erupsi yang menghancurkan desa terdekat. Saat ini, Mauna Loa
merupakan bagian dari program Decade Volcanoes yang merujuk pada studi paling
berbahaya dari gunung berapi.
- Gunung Pinatubo (Filipina)
Meletus pada tahun 1991,
mengeluarkan lebih dari 5 kilometer kubik material vulkanik ke udara dan
membuat kolom abu setinggi 35 km di atmosfer. Ledakan tersebut juga memuntahkan
jutaan ton belerang dan partikel lainnya ke udara yang menyebar ke seluruh
dunia hingga menyebabkan suhu global menurun sekitar 0.5 derajat celcius selama
setahun berikutnya. Untungnya, prediksi akan letusan ini tepat sehingga puluhan
ribu nyawa terselamatkan karena sudah mengungsi sebelumnya, walaupun di daerah
sekitar gunung tersebut hancur lebur akibat aliran piroklastik, abu dan lahar.
- Gunung Vesuvius (Italia)
Gunung Vesuvius merupakan gunung
berapi aktif di daratan Eropa, tepatnya di sebelah timur Napoli, Italia. Gunung
ini tercatat telah 30 kali meledak. Letusan paling dahsyat terjadi pada tahun
78 Masehi.
Akibat dari letusan hebat itu
kota Pompeii dan Stabiae tertimbun abu vulkanik sedalam beberapa kaki sehingga
menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali secara
tidak sengaja. Menurut catatan para ahli arkeolog sebanyak 1000 orang menjadi
korban letusan gunung ini.
- Gunung Huaynaputina (Peru)
Livescience.com (12/7/2004),
gunung berapi ini tidak memiliki profil gunung yang diidentifikasi, tetapi
memiliki bentuk besar kawah gunung berapi. Pada tanggal 19 Februari 1600,
gunung ini meletus dan mendapat skala 6 dalam Volcanic Explosivity Index.
Letusan gunung ini merupakan letusan terbesar di Amerika Selatan.Ketika Huaynaputina meletus,
aliran piroklastik bergerak 13 km ke timur dan tenggara, dan lahar, lumpur
vulkanik mengancurkan beberapa desa dan mencapai pantai samudera Pasifik yang
berjarak 120 km. Abu dilaporkan terlempar sejauh 250-500 km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar