Senin, 11 Mei 2015

Sigmund Freud (Teori Psikoanalisa)

Diantara orang-orang yang berpendidikan dewasa ini, tentu pernah mendenganr tentang Sigmund Freud. Namanya disebut dimana-mana. Dalam surat kabar dan majalahpun tidak jarang kita menemuai nama dokter Austria ini. Di jaman kita ini pengaruhnya amat luas dan menyangkut berbagai bidang. Bukan saja dalam ilmu pengetahuan, melainkan juga dalam seluruh kultur modern terlihat bekas-bekas aktivitas intelektual Freud.

Sigmund Freud menjadi salah satu tokoh sentral dalam psikologi modern. Meski sempat ditolak oleh psikologi akibat konsep ketidaksadaran yang diusungnya, Psikologi “akhirnya” menerima Freud menjadi salah satu tokoh penting yang memengaruhi perkembangan psikologi dewasa ini.  Pengaruh tokoh yang memerkenalkan konsep psikoanalisa ini tidak saja pada ranah psikologi. Pemikiran Freud telah merambah batas keilmuan lainnya, seperti filsafat, sastra, sosiologi dan kajian kebudayaan. Di ranah psikologi, kontroversi Freud turut menghadirkan beberapa pemilkiran yang berbeda dengannya, baik dalam kerangka mengoreksi maupun menunjukkan ketidaksepakatan atas ide dan pemikiran tokoh ini. Jung merupakan salah pemikir yang memilih jalan berbeda dari Freud. Jaques Lacan adalah tokoh lainnya yang mencoba membaca Freud secara kritis.
Sigmund Freud adalah seorang psikolog yang berasal dari kota Wina, Austria. Freud dilahirkan dari kandungan seorang ibu yang bernama Amalia yaitu seorang yang cantik, tegas, masih muda, dau puluh tahun lebih muda dari suaminya dan merupakan istri ketiga dari ayahnya Jacob Freud. Freud lahir tepatnya pada tanggal 6 Mei 1856 di Freigery sebuah kota kecil yang didominasi penduduk asli Muravia, yang sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Pribar, Cekoslowakia, Austria. Ia meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Selama hampir 80 tahun Freud tinggal di Wina dan baru meninggalkan kota ketiaka Nazi menaklukkan Austria.
Pada tahun 1873, Sigmund Freud masuk kuliah di Universitas Wina tepatnya di fakultas kedokteran. Sebagai seorang mahasiswa yang sedang melakukan pendidikan tentang ilmu hayat, Freud selama perempatan akhir dari abad ke-19, mengalami banyak kesukaran terutama untuk menghindarkan diri dari pengaruh ilmu fisika. Energi dan dinamika yang mengalir dalam setiap laboratorium kemudian menyusul kedalam jiwa setiap sarjana. Meskipun demikian Freud mendapatkan banyak keuntungan terutama pada saat ia melakukan penelitian di dalam bidang ilmu hayat. Ia berada di bawah asuhan Ernst Brucke seorang direktur dari laboratorium physicology di Universitas Wina dan Ernst Brucke merupakan psikolog terbesar dalam abad ke-19 itu. Setelah lulus pada tahun 1881, Sigmund Freud sebagai peneliti yang brilian, dia sagat terlatih untuk melakukan observasi secara mendalam dan mengkaji kesesuaian pendirian dalam berbagai keragu-raguan ilmiah.
Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting, meski pasar penjualannya lambat pada awalnya, tetapi melambungkan nama harumnya. Sesudah itu berhamburan keluar karya-karyanya yang penting-penting, dan pada tahun 1908 tatkala Freud memberi serangkaian ceramah di Amerika Serikat, Freud sudah jadi orang yang betul-betul kesohor. Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler, dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Yung. Kedua orang itu akhirnya juga menjadi jagoan ilmu psikologi lewat upaya mereka sendiri.
Freud kawin dan beranak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia kejangkitan kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski begitu,dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting bermunculan pada tahun-tahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria dan si Sigmund Freud yang sudah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi itu dipaksa pergi ke London dan meninggal dunia di sana setahun sesudahnya.
Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya sehingga tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Dia tunjukkan betapa proses itu mempengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset atau salah sebut, lupa terhadap nama-nama dan juga menyebabkan penderitaan atas bikinan sendiri serta bahkan penyakit.
Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi.
Seperti yang telah kita ketahui bersama istilah psikoanalisa walaupun diciptakan Frued sendiri namun bukanlah murni hasil dari penemuannya sendiri, akan tetapi berkat jasa dr. Josep Breuer sewaktu Sigmund Freud masih menjadi mahasiswa dan sibuk dengan persiapan ujian (1880 – 1882). Metode katarsis dr. Breuer merupakan fase permulaan bagi psikoanalisa.30 Sigmund Freud tidak hanya belajar dan mempraktekkan metode hipnosa (katarsis) untuk menangani kasus-kasus hysteria tetapi lebih dari itu ia juga sempat mengadakan kerjasama dengan Breuer dalam menangani sejumlah kasus hysteria. Dari hasil kerja sama tersebut kemudian dibuat buku “Studien Uber Hysteria” (1895).
Freud menghasilkan berbagai pemikiran pokok selama hidupnya. Psikoanalisa adalah bungkus besar dari pelbagai pemikiran yang dihasilkan sepanjang hidupnya. Salah satu teori yang cukup terkenal dari Freud membahas tentang struktur kepribadian manusia. Perkembangan seksualitas adalah sorotan lain yang cukup kontroversial pada zamannya selain konsep ketidaksadaran.
Freud membagi struktur kepribadian manusia menjadi 3 bagian besar, yaitu Id, ego dan superego. Melalui analogi gunung es, Freud menggambarkan bahwa pada bentuk yang asali ketidaksadaran merupakan aspek yang dominan pada manusia. Id adalah enersi psikis yang bersifat natural dan tidak sadar. Id merupakan enesi psikis yang berupa libido murni. Id menguasai sebagian besar struktur kepribadian manusia. Kinerja id terfokus pada upaya memenuhi kebutuhan akan kenikmatan. Ego merupakan mekanisme kontrol pada manusia. Ego berfungsi mengatur dan mengendalikan id. Superego adalah aspek moral pada kepribadian. Ego beroperasi dengan mendorong agar id tidak melanggar batas-batas superego pada lingkup sosialnya.  Pada titik berkuasanya ego atas id inilah Jaques Lacan mencoba menggugat Freud yang dinilai tidak loyal dan konsisten terhadap pemikiran lamanya yang mengungkap adanya ketidaksadaran.
Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit sejak dilontarkannya.
Freud mungkin paling terkenal dalam hal pengusulan gagasan bahwa gairah seksual yang tertekan sering menjadi penyebab penting dalam hal penyakit jiwa atau neurosis. (Sesungguhnya, bukanlah Freud orang pertama yang mengemukakan masalah ini meski tulisan-tulisannya begitu banyak beri dorongan dalam penggunaan lapangan ilmiah). Dia juga menunjukkan bahwa gairah seksual dan nafsu seksual bermula pada saat masa kanak-kanak dan bukannya pada saat dewasa.
Teori Freud menempatkan hubungan anak dan ibu sebagai salah satu pusat dari perkembangan manusia. Insting seksual menjadi salah satu inti teori lainnya. Persentuhan ibu dan anak pada periode perkembangan melahirkan dinamika perkembangan kepribadian pada anak. Periode perkembangan ini juga dikenal sebagai periode perkembangan psikoseksual. Freud membagi periode perkembangan kepribadian menjadi beberapa fase, yaitu:
·         Fase oral (0 -1 Tahun) menunjukkan situasi saat bayi berinteraksi semata dengan mulur. Refleks menghisap adalah mekanisme bayi untuk bertahan hidup sekaligus untuk berkomunikasi. Kesenangan, pada fase ini tertumpu pada mulut. Perkembangan kepercayaan dan kenyamanan juga dipengaruhi oleh stimulasi oral. Anak sangat bergantung pada ibu yang menyusui dan memberikan kenyamanan pada anak. Proses penyapihan pada anak menyebabkan anak mengalami konflik.
·         Fase anal (1 – 3 tahun). Berbeda dengan fase sebelumnya yang bertumpu pada mulut, fase ini bertumpu pada pengedalian kandung kemih dan buang air besar. Anak pada fase ini harus belajar mengendalikan proses alamiah terbesar dalam dirinya, yaitu buang air. Kemampuan mengendalikan dua dorongan biologis tersebut dilalui melalui “toilet training”. Orangtua akan mengajarkan anak untuk secara bertahap mampu mengendalikan dan mengambil tindakan tepat untuk mengelola dorongan buang air. Keberhasilan melalui fase ini memerkuat aspek kemandirian dan kepercayaan diri pada anak.
·         Fase Phalik atau phalus (3 – 6 tahun)menujukkan mulai beroperasinya alat kelamin sebagai salah satu bagian dari sistem libido. Anak-anak mulai mengenali dan membedakan pria dan wanita berdasarkan perbedaan bentuk tubuh dan alat kelamin. Istilah Oedipus complex digunakan oleh Freud untuk menunjukkan kecenderungan anak berkompetisi dengan sosok “bapak” guna memperebutkan ibu. Proses ini akan menimbulkan kecemasan akibat kompetisi dengan sosok ayah.
·         Fase laten (6 – 12 Tahun) menunjukkan perubahan besar pada perkembangan psikoseksual anak. Dorongan seksual pada fase ini diarahkan pada hal lain, seperti aktualisasi diri dan interaksi sosial. Fase ini sangat menentukan kualitas kemampuan anak untuk berinteraksi dan berada dalam lingkungan sosialnya. Kepercayaan diri dan komunikasi adalah bentuk yang dihasilkan oleh fase ini.
·         Tahap Genital (12 – 18 tahun) menjelaskan tentang kematangan dorongan seksual. Anak mulai akan mengarahkan hasrat seksual pada lawan jenis. Sikap realistis guna menyesuaikan diri terhadap lawan jenis memberikan implikais pada kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan yang lain. Hasrat untuk mengutamakan dan memikirkan kepentingan orang lain berkembang pada fase ini. Keseimbangan menjadi salah satu keluaran atau hasil terbesar dalam proses pada periode ini.
Sigmund Freud menjadi salah satu tokoh sentral dalam psikologi modern. Meski sempat ditolak oleh psikologi akibat konsep ketidaksadaran yang diusungnya, Psikologi “akhirnya” menerima Freud menjadi salah satu tokoh penting yang memengaruhi perkembangan psikologi dewasa ini.  Pengaruh tokoh yang memerkenalkan konsep psikoanalisa ini tidak saja pada ranah psikologi. Pemikiran Freud telah merambah batas keilmuan lainnya, seperti filsafat, sastra, sosiologi dan kajian kebudayaan. Di ranah psikologi, kontroversi Freud turut menghadirkan beberapa pemilkiran yang berbeda dengannya, baik dalam kerangka mengoreksi maupun menunjukkan ketidaksepakatan atas ide dan pemikiran tokoh ini. Jung merupakan salah pemikir yang memilih jalan berbeda dari Freud. Jaques Lacan adalah tokoh lainnya yang mencoba membaca Freud secara kritis.
Berhubung banyak gagasan Freud masih bertentangan satu sama lain, amatlah sulit menempatkan kedudukannya dalam sejarah. Dia merupakan pelopor serta penggali, dengan bakat serta kecerdasan luar biasa yang menghasilkan pelbagai gagasan. Tetapi, teori-teori Freud (tidak seperti Darwin atau Pasteur) tak pernah berhasil peroleh kesepakatan dari masyarakat ilmuwan dan teramat sulit mengatakan bahwa bagian-bagian mana dari gagasannya yang akhirnya dapat dianggap sebagai suatu kebenaran.
Lepas dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya, tampaknya sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol dalam sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi sepenuhnya telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan banyak gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego, super ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.
Memang betul, psikoanalisa merupakan cara penyembuhan yang teramat mahal dan amat serius dan pula tidak berhasil apa-apa. Tetapi, juga betul teknik itu meraih sukses-sukses besar. Para psikolog di masa depan berkesimpulan bahwa keinginan seksual yang tertekan akan semakin penting peranannya dalam tingkah laku manusia daripada anggapan para penganut faham Freud. Tetapi, gairah ini sudah pasti punya saham besar dari anggapan sebagian psikolog sebelum Freud. Begitu pula, mayoritas psikolog kini yakin bahwa proses mental bawah-sadar memegang peranan yang menentukan dalam tingkah laku manusia, sesuatu hal yang diremehkan orang sebelum Freud.
Freud memang bukan psikolog pertama, dan dalam jangka panjang mungkin tidak akan dianggap orang yang gagasan-gagasannya sebagian besar mendekati kebenaran. Namun, dia sudah jelas tokoh yang paling berpengaruh dan paling penting dalam perkembangan teori psikologi modern dan pandangan-pandangannya yang punya arti sangat besar di bidangnya menyuguhkan kepadanya hak untuk tercantum dalam urutan cukup tinggi dalam daftar buku ini.


Daftar Pustaka
1.      Buku
Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah. 2008
Freud, Sigmund. Kenangan Masa Keci Leonardo da Vinci, penerjemah Yuli Winarno. Yogyakarta: Jendela. 2002.
_____________ Memperkenalkan Psikoanlaisa, penerjemah Dr.K. Bertens. Jakarta: Gramedia. 1984.
_____________ Sekelumit Sejarah Psikoanalisa, penerjemah K. Bertens. Jakarta: PT. Gramedia. 1983.
_____________ Peradaban dan Kekecewaan, penerjemah Apri Danarto. Yogyakarta: Jendela  2002.
Hall, Calvin S. Libidu Kekuasaan Sigmund Freud, penerjemah S Tasrif. Yogyakarta: Tarawang. 2000.
Rochmah, Elfi Yuliani. Psikologi Perkembangan. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press. 2005.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada. 1998.

2.      Web
       http://media.isnet.org/iptek/100/Freud.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar